Medikacare

Perbedaan Campak dan Roseola - Medikacare

Perbedaan Campak dan Roseola - Medikacare

Campak dan roseola memiliki gejala yang hampir mirip, seperti demam tinggi dan muncul ruam kemerahan di kulit. Tak jarang hal ini membuat para orang tua salah mengira. Meski gejalanya hampir sama, tapi ternyata ada beberapa perbedaan antara campak dan roseola. Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel Medikacare berikut.


Sebagai orang tua, tentu Bunda sangat khawatir jika melihat sang buah hati sakit, misalnya ketika tiba-tiba muncul bintik merah di tubuhnya. Bunda mungkin sering merasa bingung, sebenarnya penyakit apa yang dialami oleh si kecil, terlihat seperti campak, namun gejalanya berbeda. Terkadang gejalanya terlihat juga seperti gejala roseola.

Meski terlihat sangat mirip, sebenarnya kondisi campak dan roseola memiliki perbedaan, lho Bun. Mulai dari virus yang menginfeksinya hingga langkah pengobatan yang perlu dilakukan.

Sejumlah perbedaan antara campak dan roseola

Berikut adalah perbedaan antara campak dan roseola yang perlu diketahui:

1. Virus yang menginfeksi

Jika dilihat dari virus yang menginfeksi, campak dan roseola berasal dari dua jenis virus yang berbeda, yaitu:

Campak

Campak adalah penyakit infeksi pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus. Campak dapat terjadi pada semua kalangan, namun lebih sering menyerang bayi dan anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun (balita).

Pada bayi dan anak-anak, penyakit campak bisa sangat berbahaya. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini biasa menimbulkan komplikasi, seperti diare berat, infeksi telinga, radang otak, kebutaan, hingga kematian.

Roseola

Roseola adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus human herpesvirus (HHV) tipe 6 dan 7. Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak yang berusia 6 bulan hingga 2 tahun. roseola merupakan penyakit yang tergolong ringan dan tidak berbahaya.

Campak dan roseola merupakan penyakit menular. Kedua penyakit ini dapat menular melalui udara dan droplet ketika penderitanya batuk, bersin, atau berbicara.

2. Gejala

Meski terlihat mirip, gejala antara campak dan roseola memiliki beberapa perbedaan, seperti:

Gejala campak meliputi:

A. Demam tinggi selama 4-7 hari
B. Hidung berair
C. Batuk berdahak
D. Sakit tenggorokan
E. Mata merah dan berair
F. Sesak napas
G. Muncul bintik berwarna putih di pipi dan bagian dalam mulut
H. Ruam kemerahan yang muncul hampir di sekujur tubuh yang berlangsung selama 5-6 hari

Gejala roseola antara lain:

A. Demam tinggi selama 3-7 hari
B. Area sekitar mata membengkak
C. Rewel
D. Kehilangan nafsu makan
E. Batuk
F. Diare
G. Pembengkakan pada telinga bagian dalam
H. Pembengkakan kelenjar getah bening
I. Ruam kemerahan yang muncul dari badan kemudian menyebar ke leher dan kaki, biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari

3. Pengobatan campak dan roseola

Campak dan roseola merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus, sehingga keduanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Jika memang diperlukan, pengobatan hanya bertujuan untuk meredakan gejalanya saja. Umumnya, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen.

Pada penyakit campak, anak perlu mendapatkan asupan vitamin A. kekurangan vitamin A berisiko membuat si kecil mengalami gejala dan komplikasi campak yang parah.

4. Pencegahan campak dan roseola

Penyakit campak dapat dicegah dengan melakukan imunisasi MR (imunisasi campak dan rubella). Imunisasi ini diberikan sebanyak dua dosis, pertama diberikan saat anak berusia 9 bulan dan kedua diberikan saat anak berusia 18 bulan.

Sayangnya, belum ada imunisasi yang bisa dilakukan untuk mencegah roseola. Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak dengan penderita roseola.

Bunda, itulah informasi seputar perbedaan antara campak dan roseola. Kini, Bunda tidak perlu bingung lagi dalam menentukan kondisi tersebut yang mungkin dialami si kecil. Jika anak mengalami beberapa gejala campak atau roseola seperti di atas, jangan ragu untuk membawanya ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB